beatz d nadtz

Wednesday, May 30, 2007

The Busier You Are

Suatu hari, seorang ahli 'Managemen Waktu' berbicara didepan sekelompok mahasiswa bisnis, dan ia memakai ilustrasi yg tidak akan dengan mudah dilupakan para siswanya.

Ketika dia berdiri dihadapan siswanya dia berkata, "Baiklah, sekarang waktunya kuis."

Kemudian dia mengeluarkan toples berukuran satu galon yg bermulut cukup lebar, dan meletakkannya diatas meja. Lalu ia juga mengeluarkan sekitar selusin batu berukuran segenggam tangan dan meletakkan dengan hati-hati batu-batu itu kedalam toples.

Ketika batu itu memenuhi toples sampai ke ujung atas dan tidak ada batu lagi yg muat untuk masuk ke dalamnya, dia bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?"

Semua siswanya serentak menjawab, "Sudah."

Kemudian dia berkata, " Benarkah? Dia lalu meraih dari bawah meja sekeranjang kerikil. Lalu dia memasukkan kerikil-kerikil itu ke dalam toples sambil sedikit mengguncang-guncangkannya, sehingga kerikil itu mendapat tempat diantara celah2 batu-batu itu.

Lalu ia bertanya kepada siswanya sekali lagi, "Apakah toples ini sudah penuh?"

Kali ini para siswanya hanya tertegun, "Mungkin belum", salah satu dari siswanya menjawab.
"Bagus!" jawabnya.

Kembali dia meraih kebawah meja dan mengeluarkan sekeranjang pasir.

Dia mulai memasukkan pasir itu ke dalam toples, dan pasir itu dengan mudah langsung memenuhi ruang-ruang kosong diantara kerikil dan bebatuan.

Sekali lagi dia bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?"

"Belum!" serentak para siswanya menjawab.

Sekali lagi dia berkata, "Bagus!"

Lalu ia mengambil sebotol air dan mulai menyiramkan air ke dalam toples, sampai toples itu terisi penuh hingga ke ujung atas.

Lalu si Ahli Manajemen Waktu ini memandang kpd para siswanya dan bertanya, "Apakah maksud dari ilustrasi ini?"

Seorang siswanya yg antusias langsung menjawab, "Maksudnya, betapapun penuhnya jadwalmu, jika kamu berusaha kamu masih dapat menyisipkan jadwal lain kedalamnya."

"Bukan", jawab si ahli, "Bukan itu maksudnya. Sebenarnya ilustrasi ini mengajarkan kita bahwa : Kalau kamu tidak meletakkan batu besar itu sebagai yg pertama, kamu tidak akan pernah bisa memasukkannya ke dalam toples sama sekali.

Apakah batu-batu besar dalam hidupmu? Mungkin anak-anakmu, suami/istrimu, orang-orang yg kamu sayangi, persahabatanmu, pendidikanmu, mimpi-mimpimu. Hal-hal yg kamu anggap paling berharga dalam hidupmu. Hobbymu. Waktu untuk dirimu sendiri. Kesehatanmu. Ingatlah untuk selalu meletakkan batu-batu besar ini sebagai yg pertama, atau kamu tidak akan pernah punya waktu untuk melakukannya.

"Jika kamu mendahulukan hal-hal kecil (kerikil dan pasir) dalam waktumu maka kamu hanya memenuhi hidupmu dengan hal-hal kecil, kamu tidak akan punya waktu berharga yg kamu butuhkan untuk melakukan hal-hal besar dan penting (batu-batu besar) dalam hidupmu.


Author : Unknown

Wednesday, May 23, 2007

Bik Sum

Tgl 9 kemarin ada penghuni baru di rmhku. Bik Sum. Pembantu 51th. cukup gesit. Bersih. Tapi..... uhhhm... ngeyelan. Rewel pisan makane. *sigh*

Akhirnya.... hr ini.... harus dikirim balik. Rada g enak. My first time. Bingung. Harus bilang apa ? Harus jelasin apa ? Kasian kan ? Orangnya aslie baik juga. *sigh*

Tapi......

Sekarang.... Kembali ke sebelum dia ada. Bangun pagi pk. 6.00. Masak air, siapin sarapan. blah blah blah.... gpp. asal hariku lebih tenang. Engga bingung mikir bibiknya makan apa. Engga bingung bibiknya kesepian. Engga bingung kalo g ada nasi di rumah. Soale tinggal beli. :p.

Hehe.... Met jalan ya Bik Sum. Maap. Moga2 cepet dapet kerjaan baru ya.

Friday, May 04, 2007

Dikejar

Aku... seseorang yang melakukan hal2 dengan alasan.
Harus ada alasan yang jelas dalam melakukan sesuatu.

Aku bukan orang yang menonjol dalam segala hal.
Bukan orang yang pintar dalam suatu hal special
Aku hanya orang biasa.

Hanya satu modalku dalam melakukan segala sesuatu.
NIAT.

Jika aku punya niat, aku akan melakukan hal2 dengan sebaik2nya.
Semampuku, Sebisaku, Semaksimal mungkin.

Jangan paksa aku melakukan hal2 yang tidak aku inginkan.
Jangan paksa aku melakukan hal2 yang tidak aku lihat manfaatnya.

Aku punya pemikiranku sendiri.
Niatku, jarang kudapatkan dari orang lain,
Karena aku cukup bisa memotivasi diriku sendiri.

Bisakah kamu mengerti ?
Jangan paksa aku.
Tanpa niat, apalah aku ?
Tanpa niat, apakah aku bisa berusaha semaksimal mungkin ?
Tanpa niatku, akankah aku berhasil ?